Sejarah ISIS
Hal yang mencolok dari pemandangan manusia –kaum muslimin- hari ini, terkhusus Ahlul ‘Ilmi, pastilah ia akan murni dalam menilai, setelah banyak dari mereka membawakan manhaj Nabawi dalam berinteraksi dengan kabar-kabar (informasi) mengenai mujahidin, khususnya yang berada di atas al Haq di bumi dua aliran sungai Iraq dan Syam yang beredar dengan sangat cepat terkait berita dusta yang terjadi mengenai mereka.
Dan dengan cepat sebagian membenarkan kabar dusta tersebut, membangun hukum secara serampangan atas hal itu, tanpa adanya validitas dan penjelasan atasnya.
Hal tersebut akan berakibat pada serampangannya pula Dien dan kehormatannya. Tidaklah ditemui kecuali pada sebuah hadits nabi, “Siapa yang menyerukan permusuhan terhadap Waliku, maka aku serukan perang atasnya.”
Maka bagaimana dengan orang-orang yang memusuhi Ahlul Jihad yang jujur -nahsabuhum- yang mereka sesuai perkiraan kami adalah bagian dari Thoifah al Manshuroh yang berhak mendapat pertolongan seperti halnya tersebar banyak tuduhan kepada Daulah Islamiyyah yang dilemparkan kepada mereka, bahwa mereka membawa Manhaj yang Ghuluw (berlebih-lebihan), Takfir (mudah mengkafirkan).
Kami akan mengungkapkan penjelasan atas kedustaan ini, agar hancurlah siapa saja yang hancur, dan menjadi hidup dengan melalui berbagai penjelasan ini. Sungguh Allah Maha Mendengar lagi Mengetahui.
Kami katakan dengan berharap taufik padaAllah ta’ala,kepadaNya kami meyandarkan urusan, sungguh telah membuat kagum para pembaca jika ia mengetahui. Walau mungkin ia hanya satu kali membaca tentang Daulah Islamiyah.
Selama beberapa tahun lalu, terjadi pertempuran sengit Daulah melawan Khowarij dari hari kehari, oleh putra-putra Muhajirin dan Anshor yang terjadi di Provinsi Diyala, Iraq.
Pertempuran sengit di pimpin oleh salah satu komandan Daulah, dia termasuk seorang penuntut ilmu yang cerdas. Dialah Syaikh ‘Ukaasyah al Jazairy -semoga Allah menerimanya-.
Beberapa kelompok yang mana telah dirasuki syaithon muncul, mereka mengkafirkan manusia berkenaan dengan perkara yang samar, mereka menghalalkan darah mereka, harta mereka dengan hujjah yang lemah, maka di utuslah kepada mereka Laits Ukaasyah.
Bermula dari dibangunnya perbedaan pandangan dan terjadilah perdebatan, diantara mereka ada yang kembali (ruju’) pada kebenaran, ada pula yang masih tetap berkecamuk dalam pertempuran.
Setelah tersingkap peristiwa ini, masukkanlah kisah tersebut kedalam buku sejarah, agar mereka (para penuduh edt) menyaksikan setiap kebohongan yang ditujukan pada Daulah bahwa ia memiliki Manhja yang Ghuluw dan Takfiriy.
Berhati-hatilah wahai kaum muslimin, dari penyesatan yang dibelakangnya dikendalikan oleh musuh-musuh jihad.
Sebagaimana telah ditemukan, banyak dari kalangan Ahlus Sunnah, melemparkan Daulah dengan 9 bagian bagiannya, dan menolak mengirimkan 10 bagiannya.
Daulah Islam Iraq dan Syam berdiri sendiri di bumi dua aliran sungai Iraq berhadapan dengan gerombolan kekufuran dari segala macam bentuk. Aku bersumpah dengan nama Allah, ia pemilik garis pertama perlawanan (garda terdepan pertempuran) melawan Syiah Safawi, Salibis dan Yahudi di Timur Tengah.
Ya Allah tunjukilah ulama dan kaum muslimin serta putera-puteranya untuk Inshof dan berlaku adil kepada para mujahidin. Aku akhiri dengan -hamdallah-, sholawat dan salam kepada sebaik-baik utusan yaitu Nabi shollallahhu ‘alaihi wa sallam, keluarga, sahabat dan umatnya.